Sabtu, 03 November 2012

PERAN JASA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN

Sektor jasa keuangan yang terdiri dari perbankan, perasuransian, dana pensiun, perusahaan pembiayaan, pasar modal dan lembaga keuangan lainnya mempunyai peranan yang penting dan strategis bagi perekonomian dan masyarakat pada umumnya. Sektor jasa keuangan tidak saja memberikan kontribusi langsung terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB), bahkan ikut memberikan kontribusi yang tak kalah pentingnya bagi perekonomian dan masyarakat pada umumnya melalui proses intermediasi keuangan (financial intermediation). Melalui proses intermediasi keuangan sektor jasa keuangan mempunyai peranan penting dalam memobilisasi dan mengalokasikan dana dari surplus unit ke deficit unit dalam perekonomian dan dengan demikian ikut menggerakkan dan mendukung perekonomian nasional. Melalui proses intermediasi keuangan sektor jasa keuangan dapat mempengaruhi besarnya investasi dan modal kerja yang tersedia dunia usaha serta tingkat konsumsi masyarakat, yang kesemuanya diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil. Melalui proses intermediasi keuangan juga terlihat kaitan yang erat antara aspek makro dan mikro ekonomi. Dalam perspektif makro-moneter, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, memerlukan likuiditas perekonomian dalam jumlah yang cukup, sesuai dengan yang dibutuhkan. Bila likuiditas perekonomian yang tersedia tidak memadai, kegiatan dan pertumbuhan ekonomi akan terganggu, sebaliknya, likuiditas perekonomian yang berlebihan dapat memicu ketidakstabilan ekonomi seperti meningkatnya laju inflasi dan atau melemahnya nilai tukar. Dalam perspektif mikro-keuangan, sebagian besar likuiditas perekonomian tersebut berasal dari dana yang dihimpun oleh lembaga-kembaga keuangan seperti giro, tabungan dan deposito yang kemudian disalurkan sebagai kredit dan pembiayaan kepada dunia usaha dan masyarakat untuk membiayai investasi, modal kerja dan konsumsi. Sementara itu, melalui pasar modal dapat dilakukan mobilisasi dana-dana jangka panjang guna membiayai investasi jangka panjang yang sangat diperlukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sektor jasa keuangan juga mempunyai peranan penting dalam menyediakan berbagai jasa keuangan yang diperlukan oleh dunia usaha dan masyarakat luas. Bank sebagai lembaga keuangan yang diberi kewenangan oleh undang-undang untuk menerima simpanan masyarakat (depository institution), mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban dan melayani puluhan juta nasabah perorangan dan perusahaan yang mempercayakan dananya di bank. Demikian pula halnya dengan perusahaan asuransi mempunyai tanggung jawab terhadap jutaan pemegang polis yang telah membayar premi dan dana pensiun mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya kepada jutaan pensiunan yang telah membayar iuran. Oleh karena itu, keberadaan sektor jasa keuangan yang sehat, stabil, efisien dan dapat dipercaya (amanah) akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi nasabah dan konsumen pada umumnya, dan sebaliknya, sektor jasa keuangan yang tidak sehat, tidak efisien dan tidak amanah, tidak akan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan bahkan dapat merugikan dan membahayakan kepentingan orang banyak. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, stabil dan berkelanjutan membuka peluang lebih besar bagi sektor jasa keuangan untuk tumbuh dan berkembang, karena permintaan jasa keuangan dari dunia usaha dan masyarakat akan meningkat. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang rendah dan tidak stabil berdampak negatif bagi sektor jasa keuangan, karena permintaan jasa keuangan akan menurun dan bahkan dapat menimbulkan kerugian yang besar karena macetnya kredit dan pembiayaan yang diberikan. Di sisi lain, sektor jasa keuangan yang sehat, efisien dan stabil akan dapat menfasilitasi dan menunjang kegiatan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Sebaliknya, sektor jasa keuangan yang tidak sehat, tidak stabil dan tidak efisien, tidak akan dapat menjalankan fungsinya untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, bahkan dapat menjadi pemicu terjadinya krisis ekonomi, seperti krisis ekonomi dan keuangan global tahun 2008-2009 dan krisis ekonomi dan keuangan yang dialami Indonesia tahun 1997-1998.

1 komentar:

  1. Terima kasih atas sharing-nya sangat bermanfaat bagi kemajuan koperasi syariah di Indonesia.
    Sekedar menambahkan, untuk memudahkan RAT (rapat anggota tahunan) Koperasi Syariah, bisa menggunakan software akuntansi koperasi berbasis Syariah di Download Gratis Software Koperasi Syariah
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus

VISI MISI KSPPS Baitut Tamwil Muhamka

VISI Terwujudnya Lembaga Keuangan Syariah yang Unggul dan Berkualitas MISI 1. Melaksanakan dakwah Bil Hal dalam Muamalah Ekonomi Syariah- k...