Senin, 29 Juni 2009

BTM Mensponsori kegiatan Pemuda Muhammadiyah

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan komitemen kader Angkatan Muda Muhammadiyah Kab. Pekalongan. Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kab. Pekalongan mengadakan perkaderan kolaboratif antara parkaderan indoor berupa Melati Muda, serta Diklat SAR (outdoor) selama 3 hari, mulai Juma't- Ahad 26 - 28 Juni 2009 bertempat di Desa Donowangun Talun kegiatan ini bertema" Meningkatkan Peran Kader Pemuda Muhammadiyah sebagai kader Persyarikatan maupun kader Umat/bangsa. Instruksi dari kegiatan ini adalah Tim Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah yang komandani DR (cand) Wahyudi, M.Pd. Peningkatan peran kader memeng sangat dinanti, di mana pada saat ini krisis identitas sedang melanda angkatan muda. Sehingga diharapkan komitment dari kader Pemuda Muhammadiyah sangat dinanti perannya dalam mengentaskan pengaruh negatif yang menerpa generasi muda. Di masa mendatang generasi muda khususnya Pemuda Muhammadiyah tidak terjebak pada mentalitas pinggiran, karena dengan mentalitas pinggiran bisa jadi kita hanya akan melihat Pemuda Muhammadiyah hanya sebagai fosil sejarah, tentu kita tidak ingin hal ini terjadi demikian sambutan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kab. Pekalongan pada acara pembukaan. Pada kesepatan itu Drs Rissa Sumarstyato mewakili PDM sekaligus sebagai pembina AMM dan KOKAM menegaskan saatnya AMM berperan dalam kemajuan AUM yang sekarang banyak di huni oleh orang-orang yang kadar kekaderannya sangat memprihatinkan. Kegiatan ini diikuti oleh 76 pesat dari semua cabang ditambah 5 peserta dari Pemalang demikiat di katakan ketua panitia Erfayanto Alwulidy. Kegiatan Melati Muda dan DIKLAT SAR ini turut disponsori oleh Pusat BTM Wiradesa, BTM Kajen, BTM Karanganyar, BTM Talun, BTM Kedungwuni dan beberapa sponsor lain.

Jumat, 19 Juni 2009

Ekonomi Syari'ah

Ciri khas ekonomi syariah
Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi[5]. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
Kesatuan (unity)
Keseimbangan (equilibrium)
Kebebasan (free will)
Tanggungjawab (responsibility)
Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaannya di bumi[2]. Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan"[6]. Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275[7] disebutkan bahwa Orang-orang yang makan (mengambil) riba[8] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[9]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...

Rabu, 17 Juni 2009

Artikel

BERCEMIN PADA SOSOK
PENDIRI MUHAMMADIYAH
Oleh Imam Nurdin*)


KHA. Dahlam, sebagai pendiri Muhammadiyah selagi hayat telah meletakan dasar-dasar pemikiran tentang kehidupan manusia yang baik. Untuk hidup baik maka manusia harus melakukan dua hal Pertama manusia harus selalu berpedoman pada Al Qur’an dan Sunah Rassul. Kedua manausia harus selalu menggunkan akal pikiran sesuai jiwa ajaran Islam. KHA. Dahlan adalah hamba Allah yang memiliki kualitas tinggi, terlihat dari beberapa elemen, iman, amal shalih dan ilmu.
Pertama iman, beliau beriman secara benar, teguh dan kokoh. Imannya yang benar merupakan penentu (barometer) nilai hidupnya.Iman yang benar bertumpu pada keyakinan tauhid, mengeskan Allah. Imannya yang benar pula yang mendorong untuk berbuat banyak dalam hidupnya menuju ridha Allah. Kedua amal shalih (amal baik), merupakan manifestasi dari iman yang benar. Amal shalihnya tidak dalam satu dimensi, tapi dalam multidimensi. Ketiga ilmu, untuk dapat merealisasikan amal shalih yang multidimensi itu, ilmu pengetahuan mutlak diperlukan sebagai sarananya.
KHA. Dahlan adalah sosok manusia yang amal ilmiyah dan berilmu amaliyah. Beliau merupakan gambaran manusia peneladan Rasulullah SAW, persyarikatan yang didirikan dengan nama Muhammadiyah, beliau berharap agar siapa saja yang berada dalam Muhammadiyah benar-benar menjadi pengikut Muhammad nabi dan rasul terakhir dan menjadikannya sebagai uswah hasanah. Karena itu, kita dapat memahami, jika beliau mengingatkan kepada para pemimpin antara lain agar suka menambah ilmu dan dalam memimpin tidak berpikir sempit. Belaiu juga mengingatkan hendaknya para pemimpin harus terjun ke tengah masyarakat dan memberi contoh yang baik, dapat mengendalikan nafsu dan memperhatikan kesejahteraan umat manusia pada umumnya.
Para pengganti dan penerus KHA. Dahlan dari masa ke masa terus mngembangkan ide-ide dan pemikirannya untuk makin menyempurnakan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid (pembaharuan). Dalam setiap Muktamar selalu muncul pikiran-pikiran dan pandangan-pandangan baru yang disebabkan munculnya tantangan dan permasalahan yang baru pula. Adanya majelis-majelis dan amal usaha baru pada setiap periode merupakan jawaban atas tantangan yang ada. Oleh karena itu pemikiran-pemikiran Muhammadiyah merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan gerak amal dan dakwanya.
Maka Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) merupakan sebuah alat (AUM) yang diharapkan sebagai salah satu solusi ditengah hegemoni ekenomi kapiltalis. BTM merupakan salah satu ijtihad di bidang ekonomi, maka setiap langkah dan gerak BTM tidak lepas dari landasan Al Qur’an dan Sunnah, dan itu juga yang menjadi landasan Muhammadiyah dalam berpijak.
Perkembangan tiap-tiap BTM yang cukup signifikan dalam mendorong perputaran roda ekonomi merupakan suatu icon tersendiri bagi Muhammadiyah dalam memberdayakan masyarakat. BTM di Pekalongan bahkan menjadi barometer bagi BTM yang di naungi atau mendapat rekomenadasi oleh PP Muhammadiyah. Apakah BTM yang kita besarkan dan kita cintai ini sudah menjalankan amanat besar dari pemiliknya ( Muhammadiyah) yaitu sebagai sarana dakwah di bidang ekonomi atau justru kita larut dalam hegemoni ekonomi kapitalis, inilah sebuah pertanyaan besar yang harus kita pecahkan besar?.
Memang di saat ekonomi dunia sedang carut marut, ternyata ekonomi yang jalankan dengan prinsip syariah (lembaga keuangan syariah) tidak terlalu kena dampaknya. Lalu, apakah dengan kita cukup bangga dengan keadaan ini. Misi besar BTM adalah pemberdayaan, sejauhmana pemberdayaan itu sudah terlaksana. Pemberdayaan tidak sekedar memberikan kail kepada masyarakat tetapi bagaimana cara kita mengail itu juga harus kita berikan contoh, termasuk memberdayakan warga ”Muhammadiyah” di dalamnya. Sudah saatnya BTM memberi andil (kue) yang besar pada Muhammadiyah, baik dalam hal input sekaligus outputnya kepada masyarakat. BTM besar maka kita harapkan jamaah dan jam’iyyah Muhammadiyah juga akan besar, inilah bagian dari model gerakan jamaah dan dakwah jamaah (GJDJ). Sejauhmana konsep dakwah Muhammadiyah ini di praktekan oleh pengelola BTM
BTM harus memprakarsai pemberdayaan (khususnya) warga Muhammadiyah, sebagian hasil usahanya harus di investasikan untuk pemgembangan SDM baik karyawannya maupun warga Muhammadiyah yang memang layak, misalnya kita beri bea siswa kepada kader yang punya prestasi. Kalau semua BTM di Pekalongan dan sekitarnya dapat menjalankan program semacam ini, maka 5 atau 10 tahun ke depan kita tidak kekurangan kader yang akan mengisi persyarikatan yang kita cintai ini. Ingat pesan KHA Dahlan, Muhammadiyah dulu dan sekarang berbeda maka sudah saatnya pengelola AUM (BTM) memberi kontribusi kepada induk organisasinya, kader-kader yang memiliki sosok manusia yang amal ilmiyah dan berilmu amaliyah. Semua tergantung pada kita. !!!!!!
*) Pimpinan BTM Kajen & Penggiat Kajian Fastabiq Kab. Pekalongan

VISI MISI KSPPS Baitut Tamwil Muhamka

VISI Terwujudnya Lembaga Keuangan Syariah yang Unggul dan Berkualitas MISI 1. Melaksanakan dakwah Bil Hal dalam Muamalah Ekonomi Syariah- k...